Sabtu, 07 Maret 2009

jalan2 di TN Baluran

Divisi primata kp3 (Kelompok Pengamat Pemerhati dan Peneliti) Wildlife jurusan konservasi sumberdaya hutan fakultas kehutanan UGM melakukan perjalanan menuju Taman Nasional Baluran . Perjalanan ini terlaksana pada bulan januari 2008.

Perjalanan ini di mulai dari TN Baluran. Hari pertama sampai baluran pada malam hari. Kami menginap di salah satu guest house yang terletak di pinggir pantai Bama.

Hari kedua perjalanan dilakukan dengan menyusuri hutan mangrove. Terdapat 23 jenis mangrove dan merupakan hutan mangrove yang alami. Sungguh mengagumkan ketika terlihat akar Rizophora yang melilit antar pohon dengan pohon yang laen. Wah gak tanggung2 tu akar ampek dah tuinggiiii buanget....


selain vegetasinya juga terdapat satwa yang hidup di dalamnya, misalnya kepiting yang tangan kanannya lebih besar daripada tangan kirinya, wah sepertinya kepiting ini pekerja yang ulet dengan tangan kanannya... bagus... bagus... awas ya ma capitnya.... tapi satwa ini agak pemalu karena waktu kami melakukan pergerakan sedikit saja satwa ini dengan gesitnya masuk ke lubang/ sarangnya. Satwa lain di hutan ini adalah ikan yang bisa lompat2 yang biasa disebut dengan madskipper. Lha... satwa yang satu ini juga gesit.. susah ditangkep juga... wih...wih.. bisa tu diadakan lomba lari antara kepiting dan madskipper... hayo siapa pemenangnya..???


Vegetasi lain yang agak seksi diobrolkan di baluran adalah Gebang. Merupakan vegetasi yang digemari baik oleh satwa maupun beberapa masyarakat disekitar. Gebang merupakan pohon tidur dan bertengger para burung. Bagi masyarakat daun Gebang dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tpi sebenarnya kegiatan pengambilan daun Gebang di Kawasan TN ini dilarang (illegal). Pertumbuhan pohon Gebang ini berawal dari biji yang tumbuh menjadi bibit dan terus tumbuh menjadi pohon akhirnya berbiji trus daun rontok yang kemudian disusul dengan rontoknya biji trus mati deh.....

Terdapat vegetasi lain yang juga merupakan vegetasi yang seksi juga diperbincangkan karena invasinya yang merajalela. Awalnya sih ditanam sebagai penyekat terjadinya kebakaran karena Acacia Nelotica ini anti api. Ternyata eh ternyata... kondisi lingkungan Baluran sangat cocok untuk pertumbuhan vegetasii ini, piye hayo..??? ya akhirnya itu tadi meluas yang menutupi padang savana yang terkenal di baluran itu.. ayo cari solusinya.. masalahnya tu vegetasi merupakan vegetasi eksotik.. lha takutnya lama-kelamaan vegetasi endemik bisa tergusur tu....


Di baluran ini terdapat lutung albino (memiliki rambut yang tetap berwarna orange pada usia dewasa). Selama perjalanan ini kami hanya menemui 2 kelompok lutung saja. Dari ke-2 kelompok tersebut terdapat 11 individu.

Jenis primata yang juga menempati Baluran ini adalah Macaca fascicularis yang sangat garang (wah tempe n abon kami diambil lho..). primata ini sudah tidak takut dengan aktivitas manusia karena sudah terbiasa dengan kunjungan masyarakat yang menikmati indahnya pantai Bama.

Setelah berjalan menyusuri hutan mangrove, pada sore hari kami melakukan refresing diri dengan canoing. Sangat menyenangkan sekali karena hal tersebut merupakan hal yang pertama aku lakukan selama hidupku. Masalahnya di desaku g ada laut ataupun pantai, yang ada sungai dan kolam ikan.

Tak disangka pada hari yang sama pak Djuwantoko dosen kami yang ahli tentang primata berkunjung ke Baluran sehingga pada malam harinya diadakan diskusi bersama staff TN Baluran yang diikuti oleh pak Dju dan temannya yang berasal dari TN Merbabu (maaf namanya lupa) dan tentunya bersama kami juga. Diskusi tersebut berlangsung sangat lama sampai jam 04.00 pagi padahal mulainya jam 22.00 lho.. wah bapak2nya itu memang betah klo diajak diskusi.. tapi kami hanya ikut diskusi sampai jam 00.30 saja..ngantuk berat oi....


Hari ketiga diawali dengan melihat karang yang ada di Bama bersama bapak kepala Balai, staff, dan pak Dju dkk dengan menggunakan boat yang selalu bersandar di Bama. Karang di bama mengalami kerusakan namun sudah mulai tumbuh kembali. Di bama ini juga dilakukan reefcheck yang bekerja sama dengan UKM Selam UGM dan terdapat plot permanen sebagai plot reefcheck.

Sore harinya kami jalan-jalan ke bekol menuju menara pandang. Sungguh menakjubkan ketika terlihat padang savana ynag terbentang luas dan hijau... lautan rumput terlihat suegeeerrrr....

Seperti yang sudah dikatakan diatas bahwa di Baluran terkenal dengan padang savananya. Terdapat 13 titik padang savana. Di savana ini dapat terlihat satwa-satwa yang mencari makan dan bermain-main maupun satwa yang sedang musyawarah (biasanya gerombolan rusa). Pokoknya dah kayak afrika wis.....


Hari keempat kami menuju sumur tua. Sumur ini tidak seperti sumur-sumur di desaku yang ada airnya. Sumur ini tidak ada airnya tapi ada juga kesamaan dengan sumur-sumur yang lain, yaitu sumur ini dalam juga. Critanya sumur ini dulunya merupakan sumur yang dibuat sebagai perlombaan. Maksudnya berlomba-lomba cepet-cepetan sumur mana yang pertama keluar airnya. Sumur ini terletak di kawasan ever greennya baluran.